Sebuah perjalanan panjang berakhir malapetaka..
Aku adalah kapten dari kapal hidupku, dan sahabat-sahabatku adalah awak kapal terbaikku..
Ditengah perjalanan, disebuah lautan dalam, cuaca berubah buruk, ombak menerpa kapalku begitu kuat..
Aku merasa takut, aku merasa bimbang.. Awak kapalku mendorong semangatku dari belakang..
Mereka mengendalikan emosiku supaya normal, supaya kapal ini dapat bertahan ditengah ombak..
Aku dapat bertahan, merekapun senang, tapi tiba-tiba gelombang sangat besar datang lagi dihadapan kapalku..
Ombak itu begitu besar dan aku dapat melihatnya jelas, ditambah petir dan hujan membuatku hanya terbelalak..
Awak kapalku menyarankan agar kita semua terjun ke laut, berpegangan dan menggunakan pelampung yang ada..
Aku hanya terdiam, terpaku, tanpa tau harus apa.. Aku melihat mereka namun suaranya tak mau kudengar, aku melihat ombak besar dan aku mendengar suaranya yang begitu berdesir..
Aku takut ombak dan aku juga takut kehilangan awak kapalku..
Namun aku lebih takut kehilangan kapalku, karena kapal ini adalah hidupku dan akulah kaptennya..
Ketika ombak semakin membesar dan awak kapalku tak dapat lagi bertahan, mereka akhirnya lompat dari kapal dan berusaha menyelamatkan diri..
Sedangkan aku, mencoba menghadapi ombak besar itu dan mempertahankan kapal, karena akulah kapten kapalnya..
Ombak datang, kapal ini lama ke lamaan tak dapat bertahan, hancur perlahan lahan dan aku terbawa ombak tanpa perlindungan apapun..
Akupun mati dilaut dan dalam memoriku melihat awak kapalku semua selamat dan terdampar dipulau, sedangkan aku sudah mati dan jasadku mungkin akan dicabik-cabik oleh ikan-ikan predator besar..
Dalam fikiranku, bayanganku, aku tersadar bahwa aku ternyata salah dalam menjalani hidup ini..
Sahabat-sahabatku telah menyarankan yang terbaik, semua yang terbaik untukku, namun aku egois dan aku tak pedulikan mereka.
Aku fikir aku kuat sendiri, tetapi kenyataannya tidak. Aku kalah dalam kisah hidupku sendiri...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar